Site icon tentcorp

Elon Musk Akan Membuka Akses Grok, Public Dapat Gunakan Kompetitor ChatGPT

Elon Musk Akan Membuka Akses Grok, Public Dapat Gunakan Kompetitor ChatGPT Tentcorp.com, Jakarta - Elon Musk jadi lagi sorotan dunia tehnologi, di mana ini kali bos X Twitter itu ungkap gagasan untuk buka akses code sumber Grok.

Elon Musk Akan Membuka Akses Grok, Public Dapat Gunakan Kompetitor ChatGPT Tentcorp.com, Jakarta - Elon Musk jadi lagi sorotan dunia tehnologi, di mana ini kali bos X Twitter itu ungkap gagasan untuk buka akses code sumber Grok.

Elon Musk Akan Membuka Akses Grok, Public Dapat Gunakan Kompetitor ChatGPT

Tentcorp.com, Jakarta – Elon Musk jadi lagi sorotan dunia tehnologi, di mana ini kali bos X Twitter itu ungkap gagasan untuk buka akses code sumber Grok.

Grok sendiri ialah chatbot garapan perusahaan AI punya Elon Musk, yaitu xAI, dan digadangkan jadi kompetitor berat ChatGPT.

Berita ini muncul sesudah Elon Musk menuntut OpenAI karena tak lagi jadi organisasi nirlaba open source.

“Minggu ini, @xAI akan buka akses ke Grok,” kutip pengakuan Elon Musk di akun sosial media X pribadinya, Selasa (12/3/2024).

Sekarang ini, Grok baru ada untuk pemakai abonemen basis sosial media X yang tiap bulannya bayar dengan harga USD 16 atau Rp 247 beberapa ribu.

Sama ini, pemakai atau pengembang akan memperoleh akses untuk meningkatkan code khusus dari AI kompetitor ChatGPT itu.

Tentu saja ini berkesempatan untuk percepat pengembangan di bagian AI, karena bakal ada lebih beberapa orang yang bisa mengaksesnya.

Walaupun mempunyai potensi menolong beberapa orang, ada pula rasa cemas open source Grok ini bisa digunakan oleh aktor kejahatan.

Sayang, Musk tidak menguraikan seberapa jauh akses code khusus Grok akan dibuka untuk umum, seperti apakah penampilannya, atau apa efeknya.

Ini bukanlah pertamanya kali perusahaan Elon Musk buka akses pengetahuan mereka. Satu dasawarsa lantas, Tesla buka akses ke paten tehnologi listrik mereka.

Karena itu, saat ini hampir tiap produsen mobil besar sudah adopsi connector pengisian daya kendaraan listrik garapan Tesla.

Elon Musk Digugat Rp 2 Triliun Oleh Bekas CEO Twitter

Di lain sisi, Elon Musk dan sosial media X belakangan ini digugat oleh bekas CEO Twitter dan beberapa eksekutif sosial media itu.

Ia dan X digugat sebesar USD 128 juta atau sekitaran Rp 2 triliun berkaitan pesangon belum dibayar, seperti d ikutip dari The Wall Street Journal, Selasa (5/3/2024).

Bekas CEO Twitter Parag Agrawal, bekas CFO Ned Segal, bekas kepala sisi hukum Vijay Gadde, dan bekas penasehat umum Sean Edgett ialah beberapa nama menuntut Elon Musk dan X.

Claim tuntutan itu asal dari kondisi kacau-balau pemerolehan perusahaan oleh bos Tesla itu pada Oktober 2022.

Sebagai langkah pertama pengambilalihan, Elon Musk langsung mengeluarkan beberapa eksekutif basis sosial media (sosmed) Twitter itu.

Elon Musk Punyai ‘Dendam Pribadi’ dengan OpenAI

Berdasar isi tuntutan itu, bos SpaceX mempunyai “amarah khusus” pada beberapa eksekutif Twitter karena dipandang berperanan besar mengulur waktu dalam proses pemerolehan Twitter itu.

Karena mereka, Elon Musk sebelumnya pernah seringkali mengundurkan diri untuk beli Twitter. Berdasar tuntutan itu, Agrawal memiliki hak atas pesangon sebesar USD 57,empat juta.

Sementara untuk bekas CFO sosmed itu, Ned Segal sebesar USD 44,lima juta, Gadde USD 20 juta, dan Edgett USD 6,delapan juta, dengan keseluruhan USD 128 juta.

Adapun tuntutan ini mencuplik salah satunya halaman buku riwayat hidup Elon Musk, yang dicatat oleh Walter Isaacson.

Buku itu menerangkan, Elon cepat-cepat tutup persetujuan akusisi satu hari lebih cepat hingga dia bisa mengeluarkan beberapa eksekutif Twitter.

Mengapa Elon Musk Malas Bayar Pesangon Bekas CEO Twitter

“Untuk argumen pas saat sebelum pilihan saham akhir mereka diputuskan,” tulis Walter dalam buku itu. Menurut dia, Elon menjelaskan manuver hukum itu membuat dianya tidak mengucurkan dana sebesar USD 200 juta.

“Musk tidak bayar pesangon ke beberapa eksekutif, yakin ketentuan tidak berlaku untuknya, dan memakai kekayaan dan kekuasaan untuk melakukan tindakan kasar pada siapa saja yang tidak sepakat dengannya,” tercatat dalam tuntutan.

“Elon Musk putuskan ia tidak ingin bayar pesangon penggugat, dia cuma mengeluarkan mereka tanpa argumen, selanjutnya membuat argumen palsu dan menunjuk pegawai di beberapa perusahaannya untuk tegakkan ketetapannya.”

Sampai informasi ini ada, faksi X belum memberi komentar atau menyikapi atas tuntutan itu. Ini bukanlah pertama kalinya Elon Musk dan X dituntut.

Awalnya, tuntutan terpisahkan mengeklaim Twitter sudah berhutang ke bekas pekerjanya lebih dari USD 500 juta berbentuk pesangon belum dibayar.

 

Exit mobile version