Site icon tentcorp

Larangan Rabu Wekasan dalam Adat Jawa dan Pandangan Islam Padanya

tentcorp.com – Rabu Wekasan, atau Rebo Wekasan, ialah adat yang tetap dijaga oleh beberapa warga di Jawa. Adat ini dilakukan pada Rabu paling akhir pada bulan Safar dalam kalender Islam.

Rabu Wekasan dipercayai sebagai hari yang sarat dengan kemalangan dan hadirnya beragam penyakit. Oleh karenanya, warga lakukan beragam ibadah dan menghindar dari beberapa hal yang dipandang pantang supaya terbebas dari musibah di hari itu.

Rabu paling akhir pada bulan Safar dipandang mempunyai arti penting sebagai hari yang bawa elemen negatif atau kekuatan musibah. Oleh karenanya, beberapa orang yang meng ikuti beragam larangan dan menghindar dari larangan tertentu untuk menghindar dari peristiwa yang tidak diharapkan.

Larangan Rabu Wekasan
Di hari ini, beberapa orang yakin jika ada beragam larangan dan larangan yang penting di ikuti untuk terbebas dari kemalangan dan musibah. D ikutip dari arsip detikcom, berikut ialah sejumlah larangan Rabu Wekasan:

1. Tidak Keluar Rumah
Hari Rabu Wekasan diyakinkan sebagai hari yang disanggupi elemen negatif, hingga beberapa orang memutuskan untuk kurangi kegiatan di luar rumah. Seharusnya, keluar dari rumah cuma dilaksanakan untuk keperluan yang benar-benar mendesak buat menghindar dari terjadinya kemungkinan beberapa hal yang tidak diharapkan.

2. Tidak Lakukan Perjalanan yang Jauh
Lakukan perjalanan jarak jauh dipandang buruk di hari Rabu Wekasan. Beberapa orang yakin jika melancong di hari ini bisa bawa kemalangan atau nasib jelek, bahkan juga beresiko alami kecelakaan. Karenanya, mereka condong pilih untuk selalu di dalam rumah dan tunda perjalanan sampai hari selanjutnya.

3. Tidak Melakukan aktivitas Berat
Lakukan tugas yang berat atau beresiko, seperti memanjat, memakai benda tajam, atau bekerja di lokasi beresiko, dipandang pantang di hari ini. Ini didasari pada keyakinan jika hari Rabu Wekasan adalah hari yang riskan pada musibah, hingga disarankan untuk menghindar dari aktivitas yang bisa tingkatkan dampak negatif kecelakaan.

4. Tidak Melangsungkan Acara pesta
Melangsungkan acara pesta atau perayaan besar dipandang kurang pas di hari Rabu Wekasan. Mengadakan acara penting seperti pernikahan, khitanan, atau acara besar yang lain di hari ini tidak disarankan.

Sebagian orang yakini jika acara yang diselenggarakan di hari Rabu Wekasan mungkin tidak jalan secara baik atau dapat datangkan musibah. Mereka yakin jika melangsungkan perayaan di hari ini dapat bawa kemalangan atau elemen negatif.

5. Tidak Ambil Tugas Baru atau Keputusan Besar
Mengawali tugas baru, usaha, atau project besar di hari Rabu Wekasan dipandang kurang bawa peruntungan. Beberapa orang memutuskan untuk tunda proses pengambilan keputusan penting, seperti mengawali usaha baru, tanda-tangani kontrak krusial, atau menikah di hari ini.

Ini hari dipandang tidak pas untuk mengawali beberapa hal baru atau membuat keputusan besar. Bila masih tetap dilaksanakan, hal itu diyakinkan bisa mengakibatkan ketidakberhasilan atau kesusahan saat jalankan bisnis itu.

Semua larangan dan larangan di hari ini biasanya ditaati ketat. Sebagai penggantinya, beberapa orang memutuskan untuk berdoa dan melangsungkan pengajian atau ritus keagamaan lebih khusyuk dan tenang. Warga melangsungkan acara kenduri atau selamatan dengan membaca doa-doa.

 

Exit mobile version