tentcorp.com : Kegiatan zone megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut tetap jadi teror bahaya paling besar yang bisa terjadi setiap saat. Pasalnya berdasar data BMKG fragmen itu telah beberapa ratus tahun belum ada gempa besar.
Tubuh Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lakukan warning pada kekuatan bahaya yang diakibatkan jika terjadi kegiatan dari zone megathrust itu. Bahkan juga kejadian itu diprediksikan tinggal menanti waktu.
“Karena itu, oleh beberapa periset, tinggal menanti waktu saja. Seismic jarak megathrust Selat Sunda kekuatan capai 8,7 magnitudo dan megathrust Mentawai-Siberut kekuatan 8,9 magnitudo,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Senin 12 Agustus 2024.
Daryono menerangkan jika megathrust adalah zone tatap muka antar-lempeng tektonik bumi yang mempunyai potensi memacu gempa kuat dan tsunami.
Indonesia dikitari 13 zone megathrust berdasar peta sumber bahaya gempa (PuSGen) di tahun 2017. Zone megathrust fragmen Selat Sunda beberapa terhampar di Selatan Jawa-Bali, sedangkan zone megathrust Mentawai-Siberut di barat Sumatera.
Daryono memandang mekanisme Indonesia Tsunami Early Warning Sistem (InaTEWS) tetap jadi unggulan untuk mengetahui kekuatan bahaya yang diakibatkan jika terjadi kegiatan dari zone megathrust.
InaTEWS itu memungkinkannya proses pantauan, prosesing, dan diseminasi informasi gempa bumi dan peringatan awal tsunami makin cepat dan tepat.
“Selainnya mengoptimalkan peranan pada mekanisme pengawasan, BMKG terus menggalakkan pembelajaran, training mitigasi, penyelamatan, dan berbasiskan pemodelan tsunami ke pemda dan warga,” tegas Daryono.