Harvey Moeis Mendapat Rp 420 M dari Korupsi Timah, Beberapa Ngalir ke Sandra Dewi

tentcorp.com – Pebisnis Harvey Moeis dituduh lakukan korupsi berkaitan pengendalian timah yang bikin rugi negara Rp 300 triliun dan tindak pidana pencucian uang (TPPU). Beskal ungkap beberapa dari uang yang didapat Harvey dalam kasus ini mengucur ke istrinya, Sandra Dewi.

“Tersangka Harvey Moeis dengan setahu Suparta sebagai Direktur Khusus PT Refined Bangka Tin dan Reza Andriansyah sebagai Direktur Peningkatan Usaha PT Refined Bangka Tin minta ke CV Venus Pokok Gagah, PT Sariwiguna Binasentosa, PT Stanindo Pokok Gagah dan PT Tinindo Internusa untuk membayar ongkos penyelamatan ke tersangka Harvey Moeis sebesar USD 500 s/d USD 750 per ton, yang seakan-akan ditulis sebagai corporate social responsibility (CSR) yang diatur oleh tersangka Harvey Moeis atas nama PT Refined Bangka Tin,” kata beskal waktu membacakan surat tuduhan di Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat, Rabu (14/8/2024).

Beskal ungkap Harvey terima uang berkaitan aktivitas bekerja sama di antara smelter swasta dengan PT Timah Tbk tersebut. Uang itu diterima Harvey melalui PT Quantum Skyline Exchange punya Helena yang dituduh dalam arsip terpisahkan. Keseluruhan uang yang diterima Harvey melalui perusahaan Helena itu, kata beskal, sejumlah USD 30 juta atau sekitaran Rp 420 miliar.

“Memberikan keuntungan Harvey Moeis dan Helena Lim sedikitnya Rp 420 miliar,” tutur beskal.

Uang itu selanjutnya diberikan Helena ke Harvey secara transfer dan tunai. Lantas, Harvey memberikan beberapa uang itu ke PT Refined Bangka Tin dan untuk kebutuhan pribadinya yang seakan tidak ada hubungannya dengan uang hasil tindak pidana korupsi.

“Tersangka Harvey Moeis memberikan beberapa uang itu ke Suparta (Direktur Direktur Khusus PT Refined Bangka Tin) untuk operasional Refined Bangka Tin dan beberapa kembali dipakai oleh tersangka Harvey Moeis untuk kebutuhan individu tersangka Harvey Moeis adalah perlakuan tempatkan, sembunyikan atau menyarukan hingga seakan-akan harta kekayaan itu tidak ada hubungannya sebagai uang hasil tindak pidana korupsi pada aktivitas tata niaga komoditas timah di daerah ijin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk,” tutur beskal.

Uang yang diterima Harvey lewat Helena dari PT QSE pada 2018-2023 berjalan dalam 4x transfer. Yaitu, transfer pertama sebesar Rp 6.711.215.000 (Rp 6,7 miliar), transfer ke-2 sebesar Rp 2.746.646.999 (Rp 2,7 miliar), transfer ke-3 sebesar Rp 32.117.657.062 (Rp 32,1 miliar) dan ke-4 Rp 5,5 miliar.

“Transaksi bisnis itu diberi info dalam slip setoran seakan-akan untuk pembayaran utang, modal usaha dan operasional,” tutur beskal.

Harvey mentransfer uang ke istrinya, Sandra Dewi sebesar Rp 3.150.000.000 (Rp 3,1 miliar). Selanjutnya, transfer ke pendamping Sandra Dewi, Ratih Purnamasari sebesar Rp 80.000.000.

“Mentransfer ke rekening atas nama Ratih Purnamasari sebagai Pendamping Individu Sandra Dewi yang baru dibuka di tahun 2021 seterusnya rekening itu dikontrol oleh Sandra Dewi untuk keperluan individu Sandra Dewi dan Harvey Moeis,” kata beskal.

Harvey terima pembayaran dana penyelamatan secara tunai dari smelter swasta itu. Selanjutnya, uang dari PT QSE dan tunai dari smelter itu dipakai Harvey salah satunya untuk pembelian tanah di Jalan Haji Kelik, Jakarta Barat, atas nama Sandra Dewi.

Lantas, pembelian satu sektor tanah di Senayan Residence dengan pemegang hak atas nama Harvey Moeis yang selanjutnya dilaksanakan pembangunan dengan memakai rekening khusus yang dibuka Harvey Moeis, yang sumber dananya beberapa asal dari PT Quantum Skyline Exchange dan PT Refined Bangka Tin. Pembelian satu sektor tanah di Kebon Jeruk, Jakarta Barat, atas nama Harvey Moeis dan pembayaran sewa rumah eksklusif di Melbourne, Australia, sebesar Rp 5.765.130.530.

Harvey beli mobil eksklusif atas nama perusahaan dan nama seseorang. Atas nama PT Partner Jasautama Semesta berbentuk 1 Toyota Vellfire, 1 Lexus RX 300, 1 Porche speed star dan1 Ferrari.

Atas nama PT Jasuindo Tiga Gagah berbentuk 1 Mercedes Benz dan atas nama Gusti Ariq Ibrahim Siregar berbentuk Ferrari 360 Challenge Stradale. Selanjutnya, pembelian 1 Mini Cooper atas nama Harvey Moeis pada 2022, lantas 1 Rolls-Royce tahun 2023 tanpa BPKP.

Harvey mentransfer ke rekening pemilik toko online Snowceline Luxury untuk pembelian tas-tas bermerek untuk Sandra Dewi. Ada 88 tas bermerek Sandra sebagai tanda bukti dalam kasus TPPU itu.

Suami Sandra Dewi itu mentransfer beberapa uang ke saudara-saudaranya sebagai hadiah atau hadiah diantaranya Mira Moeis sejumlah Rp 200.000.000 dan Kartika Dewi sejumlah Rp 200.000.000. Beskal menjelaskan uang yang ditransfer ke Sandra Dewi dipakai untuk pembayaran angsuran dan pembayaran pelunasan pembayaran rumah di The Pakubuwono House Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bangunan di atas block J-3 di Jalan Haji Kelik, Permata Regency atas nama Kartika Dewi, block J-5 dan J-7 atas nama Sandra Dewi dan block J-9 atas nama Raymon Gunawan.

Selanjutnya pembelian 88 tas bermerek dan 141 poin perhiasan punya Sandra Dewi. Harvey simpan beberapa uang dan logam mulia memakai safe deposit box (SDB) atas nama Sandra Dewi.

SDB itu dipakai untuk simpan uang asing beberapa lebih kurang USD 400 ribu, sebuah UBS Gold Bar secara berat 3 gr Fine Gold 999,9 BO35168, sebuah Logam Mulia Fine Gold 100 g bernomor A69057161, sebuah Logam Mulia Bar secara berat 100 g bernomor GBN064, sebuah Logam Mulia Gold Bar yang ada dalam box warna merah secara berat 88 gr bernomor DOG88048.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *