Jakarta, Komunitas server gacor – Awan hitam ekonomi belum seutuhnya lenyap di daerah Asia. Terkini, Singapura memotong prediksi perkembangan ekonominya untuk tahun ini karena kurang kuatnya keinginan dari pasar export khusus termasuk China dan Amerika Serikat (AS).
Adapun, performa ekonomi Asia Tenggara kerap disaksikan sebagai acuan keadaan global karena keterikatannya pada perdagangan internasional.
Kementerian Perdagangan dan Perindustrian (MTI) pada Jumat menjelaskan sudah mempersempit prediksi kemajuan ekonomi tahun ini jadi 0,5%-1,5% dari prediksi awalnya 0,5%-2,5%. Pada 2022, ekonomi Singapura tumbuh 3,6%.
“Keseluruhannya, penilaian MTI ialah prospect keinginan external Singapura agar tersisa tahun ini masih kurang kuat,” kata kementerian itu pada sebuah pengakuan, seperti d ikutip AFP, Jumat (11/8/2023).
“Pengurangan electronic global kemungkinan akan terlalu lama, dengan rekondisi setahap tercepat mendekati tahun akhir.”
MTI memandang walaupun China dibuka lagi, ekonomi paling besar ke-2 di dunia, dan trend global positif yang lain, dampak negatif pengurangan ekonomi dunia masih tetap ada.
Regulator merujuk pada inflasi yang terus-terusan tinggi yang bisa menghalangi pengeluaran global dan kekuatan masalah suplai yang disebabkan karena “kenaikan perang di Ukraina dan kemelut geopolitik antara kemampuan global khusus”.
Antara pasar export intinya, ekonomi AS “diprediksikan melamban lebih krusial di kuartal-kuartal sisa tahun ini karena peningkatan suku bunga dan pasar tenaga kerja yang mendingin memberatkan perkembangan konsumsi individu”, kata kementerian itu.
Kemajuan ekonomi di zone euro dan China diprediksi akan lambat agar tersisa tahun ini.
Sebagai ekonomi kecil dan terbuka, Singapura umumnya termasuk yang pertama alami imbas perubahan external saat sebelum dampaknya menebar ke penjuru dunia.
Dalam pada itu, data sah yang di-launching Jumat memperlihatkan kemajuan ekonomi pada kwartal II-2023 sebesar 0,1% secara kuartalan, sedikit kurang kuat dari perkembangan 0,3% yang disampaikan pada prediksi awalnya bulan kemarin.
Meski begitu, hasil itu selamatkan Singapura dari krisis sesudah ekonomi pada kwartal I-2023 terkontraksi 0,4%.
Secara tahunan, ekonomi tumbuh 0,5% di kwartal ke-2 , meneruskan pengembangan 0,4% di 3 bulan awalnya