Indonesia sesaat lagi akan melangsungkan acara pesta demokrasi besar lima tahunan untuk pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2024. Beberapa figure yang digadangkan jadi Calon Presiden mulai banyak muncul.
Minimal, terdapat tiga figur yang ada sebagai calon kuat akan calon Presiden RI pada Pemilu 2024. Ke-3 nya yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Lalu, figur pimpinan seperti apakah sebenarnya yang diperlukan Indonesia saat hadapi rintangan jaman yang makin kompleks ini, khususnya dari segi lingkungan?
Aktivis dan pengamat lingkungan juga memiliki persyaratan tertentu yang perlu dipunyai beberapa calon pimpinan itu saat menahkodai kapal sebesar Indonesia. Senior Kampanye Taktikst Greenpeace International Tata Mustasya juga bernada.
Dia mengharap pimpinan alternatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) sanggup menyelesaikan beberapa tugas rumah, terutama yang terkait dengan rumor lingkungan dan energi.
Tata memaparkan minimal terdapat tiga tugas rumah yang nantinya harus diselesaikan oleh pimpinan selanjutnya. Pertama, Presiden selanjutnya harus berani koreksi loyalitas cuaca pemerintah Presiden Jokowi yang sekarang ini dipandang masih kurang kuat dan 1/2 hati.
“Ini cuma kemungkinan dilaksanakan implementasi disinsentif yang progresif untuk bidang pencemar dan stimulan untuk bidang hijau. Cara nyata pertama selekasnya aplikasikan pajak karbon untuk PLTU batu bara,” ungkapkan Tata ke CNBC Indonesia, Senin (18/7/2023).
Ke-2 , alternatif Jokowi harus selekasnya lakukan implikasi penghilangan dengan setahap (phase-out) PLTU batu bara dan percepat pemakaian energi baru dan terbarukan (EBT) seperti energi surya. Tata menyebutkan, cara ini searah dengan sasaran untuk menghambat peningkatan temperatur di atas 1,5 derajat.
“Permodalannya dapat didapat mengaplikasikan pajak tinggi untuk pencemar yang mempunyai keuntungan tinggi seperti tambang batu bara,” katanya.
Ke-3 , melepas diri dari kebutuhan oligarki batu bara, khususnya yang sekarang ini banyak terturut langsung saat membuat peraturan di bidang energi, lingkungan, dan cuaca.
“Figur Presiden yang dibutuhkan ialah yang dapat menuntaskan tiga tugas rumah itu. Karena di tiga hal tersebut berada masa datang Indonesia,” katanya.
Meskipun begitu, Tata memandang dari 3 nama calon Presiden RI di atas, minimal yang visinya cukup terang berkenaan tindakan cuaca dan peralihan energi ialah Anies Baswedan, dibanding Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Tetapi pada masalah kemahiran saat bawa Indonesia untuk hadapi kritis cuaca, Anies harus juga menunjukkan jika dianya tidak cuma ‘Man of Idea’, tapi juga ‘Man of Action’. Masalahnya peralihan energi dan dekarbonisasi membutuhkan peranan negara yang lumayan besar.
“Yang masih jadi pertanyaan besar, apa ia dapat melepas diri dari kebutuhan ekonomi-politik batu bara,” katanya.